Pelajaran Kepemimpinan dari Umar bin Khattab, Mengapa Kita Harus Memilih yang Terbaik, Bukan yang Menawarkan Diri

https://www.psg-smkpluspgri1cbn.com/2025/06/pelajaran-kepemimpinan-dari-umar-bin.html
Dalam sejarah Islam, Umar bin Khattab, dikenal sebagai sosok pemimpin yang adil, bijaksana, dan sangat berhati-hati dalam memilih bawahannya. Salah satu prinsip kepemimpinan yang terkenal dari beliau adalah anjurannya agar seseorang tidak boleh memilih orang yang menawarkan diri secara agresif untuk memimpin atau menjabat posisi tertentu.
Sebaliknya, orang yang terbaik untuk sebuah posisi adalah mereka yang memiliki kompetensi, integritas, dan dedikasi sejati, namun seringkali tidak menawarkan diri. Mereka mungkin lebih fokus pada persiapan diri, pengembangan kemampuan, dan pemahaman mendalam tentang tugas yang diemban.
Memilih berdasarkan prinsip ini akan membawa kita pada kepemimpinan yang lebih bertanggung jawab dan pada akhirnya, kemajuan yang lebih berkelanjutan.
Beliau menegaskan bahwa kita harus memilih orang yang terbaik, bukan berdasarkan siapa yang paling banyak menawarkan diri.Pandangan Umar ini memiliki relevansi yang mendalam, bahkan hingga saat ini. Mengapa demikian? Orang yang terlalu berambisi untuk menduduki sebuah jabatan, apalagi sampai menawarkan diri secara terang-terangan, seringkali didorong oleh motif pribadi yang mungkin kurang sehat.
Mereka mungkin menginginkan kekuasaan, popularitas, atau keuntungan materi, bukan semata-mata pengabdian dan tanggung jawab. Kecenderungan ini dapat mengarah pada keputusan yang tidak objektif, korupsi, mementingkan kelompoknya atau pengabaian terhadap kepentingan publik.
Delroy L. Paulhus dan Kevin M. William, seperti ditulis dalam Journal Research in Personality, mengaitkan perilaku semacam ini sebagai ciri-ciri kepribadian Dark Triad (Narsisme, Psikopati dan Marchiavellianisme) .
Ketiga kepribadian ini ditandai dengan karakteristik yang cenderung manipulatif, kurang empati dan berorientasi pada diri sendiri.
Baca juga: Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru SMK Plus PGRI 1 Cibinong Tahun Pelajaran 2025/2026
Sebaliknya, orang yang terbaik untuk sebuah posisi adalah mereka yang memiliki kompetensi, integritas, dan dedikasi sejati, namun seringkali tidak menawarkan diri. Mereka mungkin lebih fokus pada persiapan diri, pengembangan kemampuan, dan pemahaman mendalam tentang tugas yang diemban.
Kualitas kepemimpinan sejati tidak terletak pada seberapa keras seseorang mengiklankan dirinya, melainkan pada rekam jejak, karakter, dan kesediaan untuk berkorban demi kebaikan bersama.
Dalam konteks modern, nasihat Umar bin Khattab ini mengingatkan kita untuk bersikap kritis dalam memilih pemimpin, baik di ranah politik, organisasi, maupun komunitas. Kita perlu melakukan penelusuran rekam jejak, melihat kapasitas sebenarnya, dan menguji motivasi para kandidat.
Dalam konteks modern, nasihat Umar bin Khattab ini mengingatkan kita untuk bersikap kritis dalam memilih pemimpin, baik di ranah politik, organisasi, maupun komunitas. Kita perlu melakukan penelusuran rekam jejak, melihat kapasitas sebenarnya, dan menguji motivasi para kandidat.
Fokuslah pada kualitas, integritas, dan visi yang jelas, bukan sekadar retorika manis dari mereka yang terlalu bersemangat menawarkan diri.
Baca juga: SMK Plus PGRI 1 Cibinong Lepas 412 Siswa, Siap Bersaing di Dunia Kerja dan di Jenjang Lebih Tinggi
Memilih berdasarkan prinsip ini akan membawa kita pada kepemimpinan yang lebih bertanggung jawab dan pada akhirnya, kemajuan yang lebih berkelanjutan.