hubinsmkpgri1cibinong

Kegiatan Bang Ali di Luar Sekolah

P erjalan panjang dan berliku telah dilalui Drs. H. Ali Gozali dalam meniti kariernya sebagai pegawai negri, bekerja di bidang administ...

Perjalan panjang dan berliku telah dilalui Drs. H. Ali Gozali dalam meniti kariernya sebagai pegawai negri, bekerja di bidang administratif. Tahun berganti, makin kuat dorongan menjadi pendidik. Alhasil ia memutuskan menjadi guru  BK di SMA PGRI 1 Cibinong. setelah 15 tahun mengajar, Ia kemudian dipercaya menjadi kepala sekolah untuk menangani dan membenahi SMK PGRI 1 Cibinong.
Hasil pembenahan yang di lakukannya, kini menunjukan kemajuan cukup berarti. Lantas apa kiat dan rahasianya dalam membenahi SMK PGRI 1 Cibinong. Selain itu apa saja pengalamannya selama bertahun-tahun menjalani kariernya ? ikuti dan simak penuturan pria kelahiran Bogor, 30 Januari 1963 ini.

Menangani " Bengkel Akhlaq "

Disamping kesibukannya di dunia pendidikan, ia juga menangani " Bengkel Akhlaq AL-Ghazali " yang bergerak di bidang sosial keagamaan dan kemasyarakatan. mereka yag tergabung dalam lembaga ini adalah kumpulam orang-orang jalanan (droup out sekolah ) yang sering nongkrong di terminal, yang ingin mendalami agama islam secara benar dan sungguh-sungguh. juga belajar membedakan akhlaq yang baik dan yang tidak baik. hal ini dilakukan kerena banyak para pemuda, anak-anak yang sudah tidak lagi memperhatikan akhlaq yang baik.

Bang Ali bersama Pak Lurah Ciriung di Bengkel Akhlaq Cup II
"Kami menjalankan "bengkel akhlaq" ini, dengan motto "Kamu datang, Kami layani. Tapi Jika Kamu Pergi Tidak Kami Cari". Pada intinya, lembaga ini suatu bentuk keprihatinan kami terhadap orang-orang jalanan yang kurang mengerti keagamaan ", tandasnya
  1. Pengaruh media Massa, yang memperlihatkan ketidaksesuaian dengan nilai-nilai kehidupan. Contoh, Sinetron yang menampilkan remaja berpacaran akan ditiru oleh anak-anak. selain itu, penampilan artis termasuk para penyanyi (Vokalis band ) sering ditiru oleh anak yang sebenarnya tidak pantas dan tidak mampu, sehingga terjadilah pemaksaan kehendak, dia tidak mengukur keadaan diri sendiri dan orang tuanya.
  2. Faktor Orang tua, kurangnya perhatian kasih sayang yang tidak diberikan, dirasakan si anak sesuai dengan perkembangan anak, termasuk komunikasi pada anak dan keluarga kurang terjalin dengan harmonis.
  3. Peran serta guru, yang kurang menerapkan tugas pokoknya. Misalnya guru hanya mengajar saja, tetapi tidak mendidik dan melatih anak dengan baik. Terutama mendidik akhlak dan moral anak didiknya. dengan demikian, perlu kepedulian guru yang tinggi terhadap anak didiknya dan sering kali tidak ada ketuntasan.
  4. Faktor lingkungan, akan baik jika masyarakatnya pun baik. artinya jika lingkungan peduli terhadap perkembangan masyarakatnya untuk dibawa kearah yang positif, maka hasilnya akan positif. sebaliknya, jika tidak ada kepedulian, maka hasilnya cenderung kearah yang tidak baik. sedang motto hidupnya adalah " Berjuang, Berkorban, Bersatu, Bersaudara, Baru barbahagia " motto hidupnya ini juga dijadikan motto sekolahnya.  Motto hidupnya ini memiliki arti, bahwa hidup adalah perjuangan tidak dimenangkan tanpa adanya pengorbanan dan pengorbanan tidak akan terwujud tanpa adanya persatuan, dan persatuan tidak akan pernah dirasakan tanpa persaudaraan jika sudah ada persaudaraan, itukah kebahagiaan hidup. Kami Cinta Persaudaraan.



Related

Profil 5748526420993889111
item